Minggu, 06 November 2016

Awal Mula Satuan



Sejarah satuan panjang
Berbicara mengenai besaran-besaran fisis, pasti akan melibatkan sebuah angka dalam sebuah pengukuran dengan satuan dari besaran fisis tersebut. Namun akan ada beberapa pertanyaan dalam benak kita mengenai angka dari suatu pengukuran dalam besaran fisis, “seberapa panjang untuk tiap meter itu?”  Apakah satuan meter hanya ratusan kali dari satuan senti dan ribuan bagian dari kilometer, tentu itu sebuah pendapat yang sangat sempit. Jika kita menelaah lebih jauh dan luas dari sebuah penemuan satuan panjang akan sangat susah bagi kita untuk mendefinisikan satuan panjang itu sendiri waktu itu sebab belum ada sebuah parameter yang menjelaskan dengan rinci seberapa jauhkan untuk niai satu meter tersebut. Mari kita simak sejarah dari satuan panjang.
Mula-mula satu meter didefinisikan berdasarkan keliling bumi. Ditetapkan bahwa keliling  garis bujur  bumi yang melalui kota Paris, Prancis ditetapkan memiliki panjang 40.000.000 m  . Jadi panjang satu meter sama dengan 1/40.000.000 keliling garis bujur bumi yang melalui kota Paris. Definisi ini menjadi tidak memadai ketika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengukuran yang makin akurat. Tidak mungkin pengukuran yang akurat diperoleh dari satuan standar yang tidak akurat.
Pada akhir abad ke-19, panjang satu meter didefinisikan ulang. Panjang satu meter ditetapkan sama dengan jarak dua goresan pada batang campuran logam platina dan iridium yang tersimpan di International Bureau of Weight and Measures  di kota Sevres, Prancis  . Logam tersebut disimpan pada kondisi yang dikontrol secara ketat utuk menghindari perubahan  dimensi  akibat perubahan kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, tekanan udara, intensitas cahaya, reaksi kimia, dan sebagainya.
Kemudian, Setelah laju cahaya dapat diukur dengan sangat teliti, pada Konferensi Umum Tentang Berat dan Pengukuran ke -17 tahun 1983, panjang satu meter didefinisikan ulang sebagai jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon. Ini berarti pula bahwa selama satu sekon cahaya merambat dalam ruang hampa sepanjang 299.792.458 meter. Sampai saat ini pengukuran 1 meter masih menggunakan data dari pengukuran dengan cahaya.
Nah sekarang sudah jelas kan Bagaimana susahnya seorang kelompok ilmuwan dalam mendefinisikan sebuah besaran hingga benar-benar mutlak nilainnya. Mungkin saja nilai satu meter yang kita ukur masih bisa berubah seiring Perkembangan zaman yang semakin maju, bisa saja nanti ada parameter-parameter yang lebih akurat dalam pengukuran satuan panang itu sendiri. Sekian dan terima kasih. 

Sumber: Mikrajuddin Abdullah-Fisika Dasar I.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar